Mental Health, The most important in our life
Kesehatan Mental, The most important in our
life
Dewasa
ini, kesehatan mental semakin gencar diperbincangkan hal ini dilihat selama
beberapa tahun terakhir terlebih pada saat Pandemic-19 melanda, isu-isu
mengenai kesehatan mental sering kali dibahas dan disebarluaskan. Disamping
itu, banyak sekali media platform yang memberikan wawasan serta edukasi
mengenai pentingnya kesehatan mental di tengah situasi yang tidak biasa ini. Terlepas
dari kondisi apapun, pada hakikatnya kita tetap perlu memerhatikan dan membuka
pandangan mengenai pentingnya kesehatan mental bagi pribadi. Benar, jika
dikatakan bahwa Pandemi membawa banyak dampak bagi kehidupan masyarakat
Indonesia, karena pada saat situasi ini melanda, kita mengalami perubahan pola aktivitas
yang jika digambarkan mencapai perubahan 360 derajat. Hal ini tentu berdampak
pula pada kesehatan fisik maupun kesehatan mental khalayak. Ditandai dengan rasa
cemas berlebihan, gangguan stress pasca trauma, serta depresi yang melanda
bukan karena adanya infeksi daripada corona itu sendiri akan tetapi disebabkan
oleh banyak faktor diantanya, informasi yang bertebar luas mengenai tingkat
kematian akibat pandemic-19, kehilangan orang yang dikasihi, isolasi diri, penutupan
tempat kerja maupun sekolah dan sebagian besar munculnya rasa stress akibat
hilangnya pendapatan (Faktor Ekonomi). Berdasarkan fakta itulah dikatakan bahwa
situasi Pandemic-19 merupakan sumber stress baru bagi khalayak juga berdampak
pada kesehatan fisik dan mental.
Tidak
hanya dirasakan oleh orang dewasa, tetapi juga lansia, remaja, maupun
anak-anak. Adapun yang menjadi perhatian daripada penulis yakni, terkait
situasi Pandemic-19 yang menyebabkan meningkatnya angka kasus gangguan mental dan
depresi mencapai angka 6,5 persen secara naisonal, fakta tersebut termaktub
dalam artikel www.antaranews.com berdasarkan
penuturan yang dipaparkan olrh Plt. Dirjen P2P Kemenkes pada peringatan Hari
Kesehatan Jiwa se-Dunia. Dan lebih mengejutkan yakni, hal tersebut dialami oleh
masyarakat yang sedang berada dalam Usia Produktif (15-50 Tahun). Tentunya ini
juga menyerang banyak pemuda-pemudi di luar sana, seperti kejadian yang seorang
pemuda berinisial K yang berusia 20 tahun di kota Tanggerang memutuskan
hidupnya karena perkerjaan yang tidak lagi beroperasi selama maraknya peristiwa
covid-19, yang mana informasi tersebut disampaikan langsung oleh Kasubag Humas
Polres Metro Tangerang Kota Kompol.
Pada
dasarnya, jika kita lihat juga rasakan terlepas dari situasi bagaimana pun,
kesehatan mental sudah menjadi bagian penting serta mandarah daging bagi
kehidupan kita masing-masing. Bagaimana tidak?, karena kesehatan mental
merupakan aspek yang sangat perlu diperhatikan sama halnya dengan kesehatan
fisik. Sebagaimana yang sudah diketahui bahwasanya kedua hal terebut memilki
keterkaitan satu sama lain dan kondisi kestabilan saling memengaruhi antar
keduanya. Dengan sehatnya mental diri, maka bagian hidup lainnya akan bahu
membahu berkerja secara maksimal. Namun sebaliknya, jika terdapat gangguan pada
kesehatan mental itu sendiri maka masing-masing dari kita termasuk
pemuda-pemudi akan mengalami kesukaran pada saat beradaptasi dengan situasi
yang ada, yang pada akhirnya secara lambat laun akan memengaruhi aktivitas
lainnya juga dapat memicu timbulnya gejal-gejala kecemasan, kehawatiran dan
segala jenisnya.
Lantas,
hal apa yang dapat kita lakukan untuk meminimalisir peristiwa yang diakibatkan
oleh gangguan kesehatan mental?, banyak sekali yang dapat kita lakukan untuk
meminimalisasi hal tersebut, berdasarkan pengamatan daripada penulis sendiri,
saat ini banyak sekali media platform yang menyediakan dan memberikan edukasi terbarukan seputar
kesehatan mental, dan banyak dari media tersebut memberikan konsultasi gratis
bagi siapaun yang ingin, dalam hal ini di pelopori juga oleh para pemuda-pemudi
yang menyadari akan urgensi dan dampak daripada gangguan kesehatan mental. Disamping
itu, hal tersebut juga mudah dijangkau dan didapatkan. Namun disisi lain, kita
sebagai pemuda perlu untuk dapat melihat dari segi yang tidak dapat dijangkau
seperti,beberapa dari kita yang kesulitan mendapat akses internet ataupun yang
tidak terkena sentuhan terkait kesehatan mental, potret ini akan kita temukan pada
saat kita terjun di daerah pedalaman atau pedesaan, yang penulis rasa hal ini
masih menjadi suatu aspek yang juga harus kita ketahui dan dicari solusi bersama.
Bagaimana
pun kita sebagai pemuda harus bisa memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang
terjadi dan memberikan edukasi juga sentuhan langsung kepada masyarakat
khalayak. Berdasarkan mengenai pandangan terkait ini, tidak perlu menunggu
sekian lama untuk mengundang atau mengadakan kegiatan dengan para ahli dalam
Psikologi dan sejenisnya, bahkan hal tersebut bisa dimulai dari diri kita dan
lingkungan sekitar. Bagaimana caranya? Tidak dengan langsung bertanya kepada
orang yang tidak dikenal dan sebagainya, tetapi bisa kita mulai dari orang
terdekat yang ada dalam kehidupan kita, dengan cara melakukan pendekatan
terlebih dahulu misalnya, kemudian bertanya mengenai kabarnya dan lain
sebagainya, jika dirasa terdapat sikap atau perilaku yang tidak seperti biasa,
maka kita berusaha untuk dapat mengulurkan tangan dan menjadi pendengar yang
baik, walaupun mungkin tidak mudah untuk menjadi pendengar yang baik, akan
tetapi setidaknya kita berusaha untuk tidak mengeluarkan kata-kata yang
menyakitkan dan melihat dari sudut pandang kita apabila dihadapkan situasi yang
demikian, tetapi lebih kepada bagaimana kita memosisikan diri sebagai orang
terdekat kita tersebut. Karena, apapun situasinya kita semua membutuhkan orang
terdekat untuk dapat menghilangkan segala aspek yang menggangu pikiran, kita
butuh pendengar agar bisa mengeluarkan apa yang dirasa.
Hal
ini perlu penulis tekankan, tidak hanya pada saat bersama dengan orang tredekat
tetapi juga di sosial media, hendaknya kita juga dapat menjaga jari kita dari
tulisan yang mungkin menyakiti hati orang lain yang sebenarnya tidak kita
kenal. Masih banyak cara lain yang dapat kita lakukan untuk dapat membantu orang
terdekat kita dengan cara memberikan semangat dan energi positif dengan
mengeluarkan kata-kata afirmasi positif yang dapat meningkatkan rasa semangat sehingga
dapat berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan yang dihadapi. Dengan
melakukan langkah kecil inilah lambat laun secara tidak langsung kita membantu
orang terdekat dan ribuan orang diluar sana untuk tetap terus bangkit dan
saling mengulurkan tangan satu sama lain untuk meringankan segala jenis beban
yang dihadapi satu sama lain.
Tidak
perlu melakukan langkah yang begitu besar untuk memulai sesuatu dan mengubah
sesuatu termasuk dalam hal yang berkaitan dengan kesehatan mental itu sendiri,
mulailah dengan langkah yang sederhana walaupun terlihat sepele tapi jika kita
mencoba melakukannya maka tanpa disadari akan memberi dampak bagi khalayak.
Comments