Perlukah mencintai diri terlebih dahulu?

Pentingnya Mencintai diri sebelum mencintai orang lain 😊

    Mungkin terkait judul pada postingan kali ini, sebagaian besar akan akrab dengan pernyataan sebagai berikut , "Cintailah dirimu lebih dulu sebelum menerima orang lain", biasanya nih, sering kita temukan postingan-postingan tersebut pada saat jatuh bangun masalah cinta atau pasca patah hati , bener ga tuh?/.😬. Menurut kalian nih, apasih makna dari kata 'Mencintai' itu? .. Pasti banyak dari kalian yang berargumen dalam hati hihi ... mungkin ada yang berargumen bahwa 'Mencintai' itu memberi kasih serta sayang  untuk orang yang didamba, atau mungkin rela melakukan apa saja asal dia bahagia .. hayo ngaku 😆 jangan sambil tersenyum bacanya hehe ... Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sih maksudnya kurang lebih seperti itu "Menaruh Kasih sayang Kepada", kepadanya diisi dalam hati aja ya! . Tapi nih teman-teman, pernah terpikir ga sih? Jika arti sebenarnya dari kata 'Mencintai' itu sangat luas loh!, Apa saja ya? yuk, kita bahas satu persatu .. kata "Mencintai" adalah bentuk dari imbuhan (afiks) me-i  dan kata 'Cinta'. Disisi lain kata 'Mencintai' merupakan bentuk kata kerja (Verba) Transitif yang berarti membutuhkan objek. 

      Selain itu, beberapa ahli menyimpulkan bahwasanya 'Cinta' mewakili perasaan manusia yang paling dalam (Stenberg), disamping itu Hendrick (1992) menyatakan bahwasanya tidak ada fenomena yang dapat menjelaskan apa itu Cinta ', karena pada akhirnya cinta merupakan kondisi emosional dan mental yang kompleks. Memang benar si, jika kita membahas yang namanya cinta pasti sangat rumit, betul tidak? sampai tidak ada habisnya kita membahas. Saat kita mencintai seseorang kerap kali kita menghilangkan identitas diri kita, identitas yang bagaimana tuh? Contonya ketika kamu rela melakukan apa saja di luar kemampuan kamu untuk si 'Doi', hal itu kamu lakukan agar si "Doi" ga selingkuh,pasti pernah kan ya wkwk..Padahal nih ya, menurut pribadi kalau memang setia dan serius ke kamu pasti ga bakalan ninggalin kan ya, kecuali ditikung sepertiga malam 😆. Fenomena lainnya ketika kita dengan sengaja membeli barang-barang mewah hanya untuk terlihat 'Wow' pada saat reuni sekolah, karena melihat teman-teman sekitar banyak yang wah, setuju ya? Beberapa fenomena tersebut membuktikan bahwa kita dengan sengaja menghilangkan identitas atau bahasa lainnya tidak mencintai diri sendiri. Mungkin ketika mendengar istilah Self-love itu sendiri kita akan teringat dengan qoutes seperti ini "Self-love isn't Selfish, It's Important", apa yang ada dibenak kalian saat melihat kalimat tersebut? Kebanyakan Dari kita salah Memahami arti atau maksud dari qoutes tersebut sehingga sebagian diantaranya menganggap bahwa Self-love Adalah Hal Yang egois, atau suatu hal Yang narsistik Dan Lain sebagainya. 
    
    Yuk, kita beralih ke Istilah Cinta-diri  ! ...
Konsep Self-love sendiri jauh berbeda dari konsep egois. Self-love atau menerima diri sendiri merupakan bentuk penerimaan dan menerima segala hal yang berkaitan langsung dengan diri sendiri, baik secara fisik, pikiran, juga hati. Berbeda halnya dengan egoisme atau egois, egois itu sendiri merupakan sikap atau tindakan dimana kita hanya mementingkan kepentingan diri sendiri tanpa melibatkan perasaan orang lain, dan sikap demikian tentu merugikan orang lain bukan ?. Benar jika dikatakan bahwa manusia tidak pernah puas dengan apa pun yang didapat atau yang ada dalam dirinya sendiri. Hal ini dibuktikan ketika kita sering mengeluh dan merendahkan diri sendiri. Kenapa sih Self-love itu penting?  karena, ketika kita mencintai diri sendiri bukan hanya membuat kita lebih jarang mengeluh dan lebih berpikir positif, kita juga akan lebih menikmati dan berbahagia atas apa yang telah diberikan saat ini. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh University of Hertfordshire dan dimuat dalam Science Daily, menemukan sebuah fakta yang menyatakan "Kebahagiaan lebih dari sekedar perasaan, Namun ternyata sesuatu yang bisa kita latih setiap harinya, dan salah satu caranya ialah dengan mencintai diri sendiri." . Adapun Survei yang dilakukan terhadap lima ribu orang untuk mengukur seberapa bahagia mereka dalam hidup, dan peneliti menemukan bahwa Acceptance atau penerimaan merupakan salah satu kebiasaan hidup paling kuat yang dapat memengaruhi kepuasan dan tingkat kebahagiaan seseorang dalam hidup

    Mengapa mencintai orang lain lebih mudah dibandingkan dengan mencintai diri sendiri?
Setuju tidak? ketika kita mencintai orang lain, kita cenderung akan mengubah persepsi. bahkan rela mengubah diri sendiri agar bisa cocok dan sesuai dengan keinginan pasangan kalian. Jika perubahan ini  mengarah ke hal yang baik tentu akan menjadi hal yang bagus, bagaimana jika sebaliknya? , berubah menjadi orang lain hanya untuk mengubah jelas bukan hal yang baik bukan ?, karena secara lambat laun kita akan kehilangan jati diri kita dan mengupayakan segala hal agar pasangan tidak kecewa, berbohong kesana-kemari hanya untuk menyenangkan pasangan kita. Jika begitu adanya lama kelamaan kita bisa menjadi stress dan menggangu kesehatan mental kita loh !, bukankah cinta itu menerima kekurangan juga kelebihan yang ada? 

    Belajar menerapkan Cinta-diri melalui beberapa langkah sederhana ...
Sebenarnya istilah Self-love itu sendiri sudah banyak diperbincangkan, akan tetapi sebagian besar dari kita tidak benar-benar memahami istilah tersebut, sehingga masih banyak dari kita yang belum tahu cara bagaimana menerapkan Self-love  yang benar. Mungkin upaya kita untuk mencintai diri sendiri berbeda setiap individunya, tapi ketika kita bingung untuk memulai dari mana mungkin beberapa hal ini akan membantu kita untuk menerapkan Self-love itu sendiri. Hal yang paling utama yang harus dilakukan ialah terus mendekatkan diri kepada yang Maha Kuasa, karena ketika kita mendekatkan diri kepada-Nya, kita dapat dengan mudah menerima serta mensyukuri apa yang telah diberikan dalm hidup kita. Selanjutnya yang tidak pernah lupa pribadi tautkan baik di postingan ini atau postingan sebelumnya, adalah membuat daftar hal-hal positif dalam hidup kita, untuk benar-benar mencintai diri kita sendiri, memang kita harus melihat semua cinta yang ada di sekitar kita. Salah satu hal yang bisa kita lakukan pada saat terpuruk adalah memberi diri kita waktu untuk menuliskan hal-hal positif dalam hidup kita, contohnya "Kita semua hebat sesuai dengan kemampuan yang dimiliki", dan hal-hal positif lainnya. Setelah kamu selesai menulis dan membacanya kembali, itu akan membuat kita lebih mudah menerima diri sendiri. Poin terakhir yang dapat kita terapkan adalah lakukanlah sesuatu yang kita sukai dan bergaullah dengan banyak orang. Harga diri dan self-love seringkali berjalan berdampingan. Jadi, berpartisipasi dalam hobi atau sesuatu yang kamu kuasai bukan hanya akan meningkatkan hormon endorfin, tetapi juga akan memunculkan versi terbaik dari dirimu. Jika kamu suka melukis, maka lakukannya. Jika kamu suka traveling, maka ambil backpack-mu dan berpetualanglah. Jika kamu suka menulis, menulislah untuk menginspirasi orang banyak yang membaca tulisanmu.. Dan masih banyak lagi hal-hal yang bisa kita terapkan untuk menerima diri sendiri 😄. 

    Setelah kita memahamu maksud dari mencintai diri sendiri (Self-love), kita akan lebih mudah mengambil tindakan, memilah mana hal yang baik juga buruk, kita tidak hanya menerima mentah-mentah tawaran yang diberikan terlbih jika tawaran tersebut  mengubah gaya hidup atau versi dari dirimu sendiri, juga termasuk dalam hal percintaan kita akan lebih mudah mencerna dan berfikir sehat akan segala hal yang menurut kita salah, dan akan dengan bijak menolak atau memberikan argumen bahwasanya hal-hal tersebut tidak seharusnya dilakukan. Mencintai diri sendiri berarti leluasa menerima keputusan dan ketetapan dari-Nya. Tak terasa ya udah di akhir tulisan, mungkin beberapa teman akan berpikir, 'Kenapa postingan yang dipublish selalu membahas dengan masalah Self  atau diri kita sendiri", alasan untuk mempublikasikan hal yang terkait dengan diri sendiri sebenarnya untuk memberikan energi positif kepada teman-teman yang mungkin merasa 'Hopeless', kemudian juga sering menemukan hal negatif disekitar terkait kehidupan pribadi, juga untuk pengingat bagi pribadi sendiri, Karena sebenarnya dalam diri kita sendiri diperlukan alarm atau pengingat ketika kita melakukan hal yang melampaui batas, karena pada hakikatnya,  segala pengalaman, peristiwa serta pembelajaran yang terkait dengan hidup kita tergantung pada diri kita bagaimana menyikapi, serta bagaimana kita merespons apa saja yang telah terjadi,  Everything is depend on u .. sepaket ya? atau sehati nih hihi ... Tetap menjadi versi terbaik dalam diri kalian ya teman-teman! .. Kalian semua hebat 💓
    

"Owning our story and loving ourselves through that process is the bravest thing that we’ll ever do."

Comments

Sisi Budiarti said…
Wah, iya kak setuju kita memang harus mencintai diri kita sendiri

Popular Posts