Berpikir Kritis? Why not!..

Melatih Diri Untuk Senantiasa Berpikir Kritis

 
    Hello Guys!, Happy Weekend :)
    Kali ini kita akan membahas mengenai Critical Thingking Ability, apa sih yang dimaksud dengan critical Thingking atau yang biasa kita sebut dengan 'Berpikir Kritis' itu?, well, sebenarnya pembahasan mengenai Berpikir Kritis ini sudah sering banget dibahas baik oleh para ahli Psikolog maupun Ilmuwan lainnya, akan tetapi menurut penulis kita juga harus membahasnya nih, mengapa? karena perlu kita ketahui bahwasanya berdasarkan The World Economic Forum, berpikir kritis akan menjadi skill yang paling dicari nomor dua di dunia kerja pada tahun 2020, setelah kemampuan 'Menyelesaikan Masalah" yang kompleks.

    Mungkin sering terlintas dibenak kita ketika mendengar kata "Kritis", maka kita langsung teringat dengan kata 'Kritik', akibatnya yang muncul dalam pikiran kita adalah sosok seseorang yang suka menyerang hasil pemikiran orang lain, hal ini kerap kali terjadi karena kita keliru dalam memahami arti kata "Kritis" itu sendiri. Padahal sebenarnya nih, "Pemikir kritis" berbeda dengan 'Imej' (Tukang Kritik). Perlu kita garis bawahi, bahwasanya Berpikir kritis adalah orang yang berpikir secara sistematis, logis, dan objektif dalam menilai sesuatu, atau dalam membuat keputusan. Pengertian ini tentunya berbeda jauh dengan jenis orang yang suka mencari- cari kelemahan tanpa adanya dasar akan sesuatu ya!, hehe..., Adapun ciri- ciri orang yang berpikir kritis, diantaranya:
1. Tidak mudah mempercayai Informasi yang tidak jelas Sumbernya,
2. Tidak mudah terssinggung ketika Dikritik, dan
3. Selalu menimbang sisi baik maupun buruk sebelum memutuskan sesuatu. 

    Kemudian, mengapa kita perlu untuk belajar berpikir kritis?, 
Penulis seringkali mendengar dari beberapa orang terdekat, bahwasanya hanya orang- orang 'Pintar' saja lah yang memiliki kemampuan untik berpikir kritis, Eits...jangan salah :), berpikir kritis itu bisa dimiliki oleh banyak orang dan merupakan suatu keahlian loh, jika kita konsisten berlatih dan membiasakan diri secara perlahan serta konsisten maka, secara tidak langsung kita pribadi pun dapat menjadi seorang pemikir yang kritis. Keterampilan Berpikir Kritis akan melindungi kita dari informasi yang menyesatkan Which is kita tau bahwa kita hiup di zaman dimana banyaknya Hoax beredar dan mengecoh pendirian kita, tidak hanya itu saja guys, berpikir kritis juga dapat menjadi pegangan kita dalam mengambil keputusan. Berpikir kritis tidak hanya berlaku pada saat proses pembelajaran, atau pada saat kuliah saja tetapi juga dalam kedhiupan kita sehari- hari.
 
    Ada gak sih manfaatnya?
    Tentunya!, banyak sekali manfaat yang kita dapat ketika kita melatih dan membiasakan diri untuk berpikir kritis, anatara lain, Dengan berpikir kritis, kita memiliki kebebasan dalm berpikir dan punya kepemilikan 100 persen atas keputusan kita, Kita akan lebih percaya diri dengan opini dan pemikiran diri yang objektif karena kita sudah mencoba untuk mereduksi bias yang kita miliki, Membuat kita lebih Open Minded, karena kita aware akan argumen atau ide lain yang bisa juga sama- sama valid Terhindar dari upaya manipulasi, dan Point yang paling penting adalah memahami Nuance (Meningkatkan Functional Literacy), (Dikutip dari https://youtu.be/BIV9ZlEqd-k). 
   Mengapa dikatakan demikian? karena yang kita ketahui, khususnya di Indonesia, Berdasarkan hasil Indonesian National Assesment Programme, terungkap bahwa hanya 6% siswa di tanah air yang memiliki kemampuan membaca yang baik, membaca disini bukan hanya sekedar membaca dan menulis tetapi lebih kepada pemahaman literasi anak bangsa, tentang bagaimana kita mengolah dan memahami informasi saat melakukan proses membaca dan menulis.

    Lalu, bagaimana cara melatih diri kita untuk senantiasa berpikir kritis?
Pada dasarnya, melatih keterampilan berpikir kritis itu sendiri perlu latihan secara terus- menerus dan kontinu sehingga dapat membentuk pemikiran yang kritis.Latihan ini dapat kita lakukan dengan beberapa cara, seperti :
a. Membiasakan diri untuk menulis, 
  Jordan Peterson, seorang professor psikologi di University of Toronto mengatakan bahwasanya  dengan menulis kita melatih otak untuk berpikir sistematis, dan penulis sangat setuju dengan statement tersebut, karena meurut penulis pribadi ketika kita menulis segala benang kusut yang ada di dalam pikiran kita secara tidak langsung akan tersaring ketika kita menulis, dengan menulis kita juga dapat menata atau mempertimbangkan mana yang penting atau tidak untuk dibahas, dan secara tidak langsung akan membuat kita berpikir secara lebih sistematis bukan? hehe..., Akan tetapi, yang menjadi permasalahan dalam hal ini khususnya di dunia perkuliahan yakni, ketika kerap kali dosen meminta kita untuk menulis dan membuat jawaban ilmiah sendiri tanpa adanya unsur plagiasi, dan tentunya sebagian diantaranya akan mengeluh capek, dosennya kasih tugas berlebihan, membebankan mahasiswanya lah atau apalah itu sebutannya sehingga kita terkesan melakukannya secara terpaksa dengan tujuan asal lulus mata kuliah dan dapat nilai :), padahal tujuan menulis itu tidak hanya sekedar menulis tetapi lebih kepada melatih kita dalam mengembangkan pemikiran yang kritis, dan sayangnya banyak dari kita yang tidak menyadari itu:)
b. Membiasakan diri untuk bertanya,
    Mungkin setelah membaca point yang kedua ini, beberapa kalian akan spontan bertanya dalam hati, bagaimana dengan orang yang tidak terbiasa untuk bertanya? apakah mereka tidak mempunyai kesempatan untuk dapat berpikir kritis?  well,  mungkin bukan pemandangan asing lagi bagi kita terlebih di Indonesia dimana masih banyak ditemukan para peserta didik maupun mahasiswa yang enggan bertanya dan mencari tahu. Dibalik itu semua tentu ada latar belakang penyebabnya, berdasarkan pengamatan penulis pribadi dan diri pribadi sendiri, alasan kita enggan untuk bertanya adalah kita terlalu takut akan perspektif banyak orang, misalnya nih 'Ah, paling dia nanya untuk dapat nilai doang,', kemudian juga kita takut dianggap bahwasanya kita tidak mengerti. 
    Disisi lain, salah satu contoh peristiwa yang penulis temukan dan penulis alami sendiri yakni, ketika ada sebagian 'oknum' yang ahli akan bidangnya ,kemudian beberapa dari kita bertanya hal mendasar yang sebelumnya belum kita dengar dan kita ingin tahu kebenarannya dianggap payah, dianggap kita tidak dapat menghasilkan pertanyaan yang luar biasa kritis, dan lainnya. Kemungkinan lain yang melatar belakangi adalah adanya pemahaman atau prinsip yang dipegang sebagian diantaranya bahwa 'orang yang seringkali bertanya itu menyerupai suatu kaum', It's not true guys! hehe...
    Padahal sebenarnya, dengan kita bertanya akan segala hal yang belum kita pahami atau belum kita tangkap point pentingnya merupakan suatu proses dalam menyempurnakan ilmu yang kita dapat, apalagi kita hidup di zaman dimana kita dituntut untuk memiliki skill berpikir kritis, kita ga bisa kan harus terus menerus mengikuti alur, u're agent of change guys, dan berpikir kritis adalah keterampilan seorang pemimpin, mau maju? mulai asa dan biasakanlah diri untuk berpikir kritis ya!
c. Membangun Pondasi ilmu, dan
   Sejauh yang kita tahu bahwa buku adalah jendela ilmu, dan itu benar adanya karena dengan kita banyak membaca dan dengan membangun pondasi ilmu secara tidak langsung akan membuat kita menjadi pribadi yang lebih open minded lagi, dalam artian kita akan lebih berhati-hati atau bijak dalam menyikapi sesuatu atau mempertimbangkan suatu hal. Ibaratnya seperti ini, bagaimana kita akan berpikir jika pengetahuan yang kita miliki jauh dibawah standar, tentunya kita akan stagnan disitu saja bukan dalam menyampaikan argumentasi?, dan perlu diingat seperti yang sudah penulis singgung di postingan sebelum ini bahwa tidak semua berpikir itu penalaran. So, mari kita biasakan diri dengan hal- hal yang positif juga produktif hehe :).
d. Membiasakan diri untuk berdiskusi
   Point terakhir dari beberapa cara yang dapat kita lakukan tentu sudah tidak asing lagi bukan?, dimana kita tahu hampir seluruh proses pembelajaran baik di sekolah maupun di perkuliahan menggunakan metode diskusi hal ini lagi-lagi bertujuan untuk melatih Our Critical Thingking Ability. Kalau misalnya nih dalam sesi presentasi atau diskusi dirasa kurang memuaskan maka kita bisa banget tuh buat kelompok kecil atau bertukar pendapat antar sesama untuk membahas ulang mengenai informasi serta kesalahan yang kita dapat pada materi yang kita pelajari, walaupun seringkali kita temukan lingkungan tidak mendukung kita untuk berpikir kritis, hal ini dikarenakan kita Believing Something because someone told you so, dalm artian kita percaya akan suatu karena hal itu udah lama diterapkan atau karena kebiasaan yang kita liat tanpa mencari tahu kebenaran yang ada, dari kepercayaan inilah yang membuat sebagian lingkungan mengangap buat apa sih hal seperti ini di diskusikan? bukankah hal ini udah sering kita gunakan dan hasilnya sesuai dengan apa yang diinginkan?, so.. please untuk kalian yang membaca postingan ini , u must to out of your comfort zone!. 
    Apabila ada beberapa diantara kalian yang bertanya bagaimana jika kita tidak biasa melakukan hal yang disebutkan diatas? atau dalam artian bingung untuk memulai melakukan langkah- langkah tersebut?, then, dari penulis pribadi untuk melakukan sesuatu agar kita suka dan mencintai apa yang kita lakukan , we must find out our passion and create new one, karena penulis yakin bahwa kita meiliki potensi akan diri kita masing-masing, dan kita tidak bisa menyamaratakan kemampuan orang yang satu dengan yang lainnya, selebihnya tergantung dari bagaimana kita menyikapi.
    Dengan kita menemukan passion kita secara tidak langsung kita dapat lebih leluasa untuk mendalami passion yang kita miliki, menemukan hal- hal yang sebelumnya belum kita ketahui  dan mulai berpikir secara rasional dan sistematis berdasarkan pengetahuan yang kita miliki, hal ini tidak hanya berlaku pada bidang pendidikan saja tetapi berlaku untuk semua bidang. Jika masih ada yang menganggap dirinya tidak mempunyai keahlian apa- apa, yuk kita sharing:) barangkali cocok hehe.. . Tulisan ini dibuat bukan karena penulis pribadi merupakan seseorang yang 'Kritis', pribadi pun masih jauh dari definisi 'Kritis' yang sebenarnya, tetapi lebih kepada membagi pengetahuan yang harus kita ketahui bersama dan semoga dapat di implikasikan untuk menyongsong kualitas yang lebih baik lagi tentunya.  Pesan terakhir dari penulis Tidak ada kata terlambat untuk belajar, tidak peduli sejauh apapun ketertinggalan kita, kita hebat sesuai dengan kemampuan yang kita miliki. Oiya ketinggalan nih hehe, bagi kalian yang mau merekomendasikan topik yang akan dibahas bisa banget post comment setelah ini ya atau mungkin bisa mengirim melalui email penulis langsung ya!. 
`Terimakasih banyak atas kesedian waktunya untuk membaca...
Sekian..,.
 

"You Have a Brain and Mind of your own. Use it and reach your Own Decisions"
(Napoleon Hill)

Comments

Wow it was so great bree, masukan ane sih coba ntar sblum disubmit, dicek dlu lgi tulisannya kan sayang klo ada yg typo. Tetep smangat dude, yg pling pnting istiqomahnya juga :)
Ainun Hepzhibah said…
Hello Zidane, Terimakasih atas masukannya juga sarannya yang sangat membantu, next time penulis pribadi akan lebih berhati-hati sebelum mem-publish tulisan selanjutnya, untuk yang lain komen dan sarannya masih ditunggu ya!, Terimakasih sudah menyempatkan diri:)
Unknown said…
WoW.. Keren banget. Dapat menambah wawasan, aku suka. Aku pengen request deh sekali-kali buat tulisan yang temanya berkenaan dengan waktu hehe. Semangat, semoga berhasil.
Ainun Hepzhibah said…
Halo kak, wah terimakasih atas antusiasme nya terhadap tulisan ini, next time insyaallah kita akan membahas yang berkenaan dengan waktu ya:), terimakasih sudah memberi inspirasi buat saya menulis .. Jangan bosan membaca postingan saya ya kak:)

Popular Posts